Lampung Barat - Sebanyak 23 peristiwa kebakaran terjadi hingga Oktober 2022 di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Jumlah peristiwa kebakaran di Lampung Barat itu yang terhitung sejak Januari 2022.
Data peristiwa kebakaran ini sebagaimana yang tercatat di Satuan Pamong Praja, Pemadam Kebakaran (Satpol-PP Damkar) Lampung Barat.
Kabid Pemadam Kebakaran Satpol-PP Damkar Lampung Barat, Ruspel Gultom mengatakan akibat 23 peristiwa kebakaran itu mengakibatkan kerugian hingga Rp 3,6 miliar.
“Dari semua musibah kebakaran tersebut total kerugian yang dialami dari semua korban mencapai Rp 3,6 miliar,” ungkapnya, Jumat (21/10/2022).
Ruspel menambahkan, rata-rata penyebab kebakaran didominasi oleh hubungan arus pendek atau korsleting listrik.
Selain korsleting listrik, lanjut Ruspel, kompor gas jadi faktor penyebab lainnya dari musibah kebakaran ini.
Ruspel mengungkapkan, dari 23 musibah kebakaran yang terjadi di Lampung Barat tahun ini, wilayah yang sering alami musibah kebakaran adalah Kecamatan Balik Bukit.
Tercatat selama tahun ini telah terjadi tujuh kali musibah kebakaran di Kecamatan Balik Bukit.
Kemudian di Kecamatan Kebun Tebu sebanyak empat musibah kebakaran.
Selanjutnya Kecamatan Way Tenong dengan tiga kasus musibah kebakaran, Kecamatan Sukau dan Kecamatan Sekincau masing-masing dua kasus kebakaran.
Kecamatan BNS, Kecamatan Suoh, Kecamatan Batu Brak dan Kecamatan Pagar Dewa masing-masing satu kasus musibah kebakaran.
Atas peristiwa kebakaran itu, Ruspel mengimbau masyarakat selalu waspada dan saling peduli antar sesama.
Dia pun berpesan kepada masyarakat agar selalu memeriksa instalasi kelistrikan dan kompor gas di rumah.
“Matikan aliran listrik pada perangkat seperti tv, kipas angin, pompa air, charger hp dan lain-lain ketika ingin meninggalkan rumah,” kata Rustom.
“Periksa rutin kompor gas untuk memastikan tidak adanya kebocoran, dan pastikan tabung dan selang harus SNI,” terusnya.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap benda-benda atau bahan dasar yang mudah terbakar seperti kayu, kain, plastik dan sebagainya.
Sehingga dapat dijauhkan dari lilin, kayu bakar, obat nyamuk bakar, lampu minyak, korek api, dan barang lainnya yang merupakan pusat api.
Ruspel berharap agar imbauan yang telah disampaikan dan diberikan kepada masyarakat bisa mengurangi risiko terjadinya musibah kebakaran.
“Diharapkan agar selalu mengindahkan imbauan tersebut agar resiko terjadinya musibah berkurang,” pungkasnya. (mukh)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!