Lampungline.com, - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut tidak akan memulai perang di Ukraina jika dia seorang wanita. Hal ini diungkapkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
"Jika Putin adalah seorang wanita, yang tentunya dia bukan (wanita), tetapi jika dia wanita, saya benar-benar tidak berpikir dia akan memulai perang invasi dan kekerasan yang gila dan macho seperti yang dia lakukan," kata Johnson kepada media Jerman, ZDF seperti diberitakan kantor berita AFP.
Boris Johnson menyebut invasi Putin ke Ukraina adalah contoh sempurna dari 'maskulinitas beracun' seraya menyerukan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak perempuan di seluruh dunia dan untuk 'lebih banyak wanita di posisi kekuasaan'.
Sementara itu selama wawancara dengan ZDF, Johnson juga mengakui bahwa "tentu saja orang-orang ingin perang berakhir, tetapi untuk saat ini tidak ada kesepakatan yang tersedia". PM Inggris itu menyebut Putin tidak membuat tawaran perdamaian.
Ucapan Boris Johnson itu kemudian direspons Putin yang berbicara di Ibu Kota Turkmenistan, Ashgabat. Ia menyebut pernyataan Boris Johnson sebagai hal yang tidak benar.
"Saya ingin menunjukkan peristiwa dalam sejarah modern ketika (mantan perdana menteri Inggris) Margaret Thatcher memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap Argentina untuk menguasai Kepulauan Falkland pada tahun 1982," cetus Putin.
( Adnan )
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!