Kembangkan Budaya Risiko, PTPN IV  Regional VII Gelar IHT Refreshment  Manajemen Risiko Melalui Apli

Kembangkan Budaya Risiko, PTPN IV Regional VII Gelar IHT Refreshment Manajemen Risiko Melalui Apli

Bandar Lampung - Oktober 2025. Sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan

tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan penguatan

sistem pengawasan internal, PTPN IV Regional VII menyelenggarakan kegiatan In

House Training Refreshment Implementasi Manajemen Risiko Melalui Aplikasi

Enterprise Risk Information Nusantara (ERIN).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan perwakilan dari berbagai unit kerja,

antara lain Kepala Divisi Manajemen Risiko PTPN IV Arlan Adrianda, Kepala Subdivisi

Manajemen Risiko PTPN IV Guruh Dermawan Putra, Region Head PTPN IV Regional

VII Denny Ramadhan, SEVP Operation Rina Tanjung, serta SEVP Business Support

Oshutri Anwar.

Aplikasi Enterprise Risk Information Nusantara (ERIN) merupakan platform digital

yang dikembangkan untuk mengintegrasikan proses identifikasi, analisis, evaluasi,

dan pemantauan risiko di seluruh unit kerja. Melalui sistem ini, proses manajemen

risiko di PTPN IV dapat dilakukan secara lebih efektif, sistematis, dan terukur.

Dengan penerapan ERIN, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap potensi risiko

yang mungkin timbul baik dari aspek operasional, finansial, maupun strategis dapat

diidentifikasi lebih awal dan dikelola secara tepat untuk meminimalkan dampak

terhadap kinerja perusahaan.

Kepala Divisi Manajemen Risiko PTPN IV, Arlan Adrianda, menyampaikan bahwa

pelatihan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesadaran seluruh

insan perusahaan terhadap pentingnya pengelolaan risiko yang adaptif dan berbasis

teknologi informasi.

"Aplikasi ERIN membantu seluruh unit untuk melihat risiko secara menyeluruh, tidak

hanya dari sisi pencegahan, tetapi juga dalam pengambilan keputusan strategis.

Dengan sistem ini, proses monitoring dan pelaporan risiko dapat dilakukan secara

real-time dan terukur," jelasnya.

Region Head PTPN IV Regional VII, Denny Ramadhan, dalam sambutannya

menyampaikan bahwa implementasi manajemen risiko merupakan fondasi penting

dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kinerja perusahaan.

"Kita ingin setiap insan PTPN IV memiliki kesadaran risiko yang kuat dalam setiap

proses kerja. Melalui sistem ERIN, seluruh tahapan identifikasi hingga mitigasi dapat

dilakukan dengan lebih transparan dan akuntabel. Ini bukan hanya tentang

meminimalkan kerugian, tetapi tentang membangun budaya kerja yang tangguh dan

adaptif terhadap perubahan," ungkapnya.

Sementara itu, SEVP Operation Rina Tanjung menambahkan bahwa penerapan

aplikasi ini akan menjadi alat strategis bagi manajemen dalam memperkuat

perencanaan operasional, terutama dalam menghadapi dinamika industri

perkebunan yang penuh tantangan.

"ERIN membantu kita melihat risiko operasional secara terstruktur, sehingga langkah

pencegahan dan strategi tindak lanjut bisa direncanakan lebih matang. Dengan

begitu, proses bisnis di setiap kebun dan pabrik dapat berjalan lebih efisien dan

aman," ujarnya.

Region Head PTPN IV Regional VII, Denny Ramadhan, dalam sambutannya

menyampaikan bahwa implementasi manajemen risiko merupakan fondasi penting

dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan kinerja perusahaan.

"Kita ingin setiap insan PTPN IV memiliki kesadaran risiko yang kuat dalam setiap

proses kerja. Melalui sistem ERIN, seluruh tahapan identifikasi hingga mitigasi dapat

dilakukan dengan lebih transparan dan akuntabel. Ini bukan hanya tentang

meminimalkan kerugian, tetapi tentang membangun budaya kerja yang tangguh dan

adaptif terhadap perubahan," ungkapnya.

Sementara itu, SEVP Operation Rina Tanjung menambahkan bahwa penerapan

aplikasi ini akan menjadi alat strategis bagi manajemen dalam memperkuat

perencanaan operasional, terutama dalam menghadapi dinamika industri

perkebunan yang penuh tantangan.

"ERIN membantu kita melihat risiko operasional secara terstruktur, sehingga langkah

pencegahan dan strategi tindak lanjut bisa direncanakan lebih matang. Dengan

begitu, proses bisnis di setiap kebun dan pabrik dapat berjalan lebih efisien dan

aman," ujarnya.

SEVP Business Support PTPN IV Regional VII Oshutri Anwar turut menegaskan

bahwa pelatihan ini sejalan dengan agenda transformasi digital perusahaan.

"Manajemen risiko bukan lagi sebatas formalitas laporan, tetapi menjadi bagian dari

proses kerja sehari-hari. Melalui ERIN, setiap aktivitas dapat dikaitkan langsung

dengan potensi risiko yang muncul, dan itu adalah langkah nyata menuju efisiensi,

transparansi, dan akuntabilitas perusahaan," jelasnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi pelatihan interaktif, simulasi penggunaan sistem,

dan diskusi antarunit untuk memperdalam pemahaman peserta terhadap penerapan

manajemen risiko di lingkungan kerja masing-masing.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PTPN IV Regional VII menegaskan

komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas manajemen risiko berbasis digital,

memperkuat integritas, serta menciptakan lingkungan kerja yang adaptif terhadap

perubahan dan tantangan bisnis.

dalam

Penerapan aplikasi ERIN menjadi langkah nyata perusahaan

mengintegrasikan manajemen risiko dengan strategi bisnis, sehingga seluruh proses

operasional dapat dijalankan secara lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.