JAKARTA, – Subholding PTPN IV PalmCo, bagian dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), terus memperkuat komitmennya terhadap praktik pertanian berkelanjutan. Salah satu langkah terbaru adalah melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi pupuk organik milik Ultra Stron9, guna mendalami teknologi pengolahan limbah sawit menjadi pupuk ramah lingkungan.
Direktur Hubungan Kelembagaan PalmCo, Irwan Perangin-angin, mengatakan pemanfaatan limbah sawit sejalan dengan strategi circular economy yang tengah dijalankan perusahaan. “Kami ingin mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik sekaligus memberi nilai tambah dari pengolahan limbah sawit,” ujarnya dalam keterangan tertulis, belum lama ini.
Dalam kunjungan itu, PalmCo diwakili oleh Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan dan TJSL, Ridho Syahputra Manurung, bersama Kepala Divisi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), Abdul Mutholib. Keduanya diterima langsung oleh pimpinan Ultra Stron9, Kevin Ananta.
Ridho menjelaskan, PalmCo sedang mengkaji kemungkinan mengintegrasikan teknologi pupuk organik ke dalam program keberlanjutan perusahaan. Menurutnya, pupuk organik tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga mampu menekan biaya produksi bagi petani. “Manfaatnya bisa dirasakan baik di kebun inti perusahaan maupun oleh petani sawit rakyat. Tujuannya adalah efisiensi biaya, perbaikan kualitas tanah, serta keberlanjutan jangka panjang,” katanya.
Sementara itu, Kevin Ananta menyambut positif ketertarikan PalmCo terhadap teknologi pupuk berbasis limbah sawit. Ia menilai kerja sama antara perusahaan perkebunan dengan penyedia teknologi sangat penting untuk mendorong sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.
“Langkah PalmCo menunjukkan perubahan paradigma, dari cara konvensional menuju pendekatan hijau. Ini bukan hanya soal produktivitas, melainkan keberlanjutan industri perkebunan Indonesia,” jelas Kevin.
Pupuk organik berbahan dasar limbah sawit diyakini mampu meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Jika digunakan secara konsisten, metode ini berpotensi menjaga produktivitas lahan sekaligus mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia yang harganya kerap tidak stabil.
PalmCo juga menegaskan rencana penerapan inisiatif ini pada program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program tersebut selama ini menjadi fokus perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan petani kecil.
Melalui pendekatan berbasis ekosistem, PalmCo berharap bisa menghadirkan model bisnis perkebunan yang efisien secara biaya, ramah lingkungan, dan sesuai dengan tuntutan global terhadap praktik agrikultur yang berkelanjutan serta bertanggung jawab.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!