BANDARLAMPUNG- Legislator asal Partai Gerindra Badri Yusuf, SH., menghimbau kepada para peserta sosialisasi ideologi Pancasila agar melakukan protect (perlindungan) menjaga anak-anak dan keluarga dari bahaya penyalahgunaan narkotika/narkoba.
“Melindungi keluarga dari bahaya narkoba adalah merupakan pengalaman nyata penerapan sila-sila Pancasila. Melindungi keluarga dari penyalahgunaan narkoba berarti menjaga martabat untuk hidup sehat,” ujar Badri Yusuf, di sela-sela acara sosialisasi Pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan (PIP-WK) di Jalan Ki Agus Anang No. 28, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Panjang, pada Rabu (26/11/2025).
Menurut anggota DPRD Kota Bandar Lampung yang duduk di Komisi II ini, dengan melindungi keluarga dari narkoba juga berarti peduli pada kesejahteraan masyarakat, menciptakan lingkungan yang aman tentram dan sejahtera.
Nah, dalam sila Pancasila pun, terus legislator besutan Presiden Prabowo Subianto ini, sudah diterangkan seperti dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, maknanya dengan iman yang kuat, keluarga bisa lebih waspada dan berdoa agar dijauhkan dari pengaruh narkoba, serta menjalankan ajaran agama.
Dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, artinya dengan membentengi keluarga dari bahaya narkotika disini kita menjaga harkat dan martabat keluarga. Sila Persatuan Indonesia, menjaga keluarga dari narkoba adalah kontribusi pada persatuan bangsa, karena narkoba bisa merusak generasi dan mengancam keharmonisan masyarakat
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan. Keluarga bisa bermusyawarah, membuat keputusan bijak, dan mencari solusi bersama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Dan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, melindungi, menciptakan keluarga dan lingkungan yang sejahtera.
Lalu, imbuh anggota DPRD Kota Bandar Lampung ini, bagaimana caranya melindungi anak dari bahaya narkotika bisa dimulai dengan melakukan edukasi sejak dini. “Berikan informasi yang jelas dan sesuai usia tentang apa itu narkoba, dampaknya, dan mengapa harus dihindari. Gunakan contoh nyata dan bahasa yang mudah dipahami anak-anak,” ungkapnya.
Selanjutnya, bangun komunikasi terbuka dengan anak, pantau lingkunganya, kenali teman-teman anak, lingkungan sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Pastikan mereka terlibat dalam aktivitas positif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!